Cara Storytelling untuk Memperkuat Presentasi
Dari masa kanak-kanak hingga dewasa, kita suka mendengarkan cerita. Bahkan sejak kecil, kita sudah terbiasa mendengarkan cerita pengantar tidur yang menghipnotis kita agar bisa masuk ke dunia dongeng yang diceritakan. Sampai kita dewasa sekalipun, seringkali masih suka mendengar cerita baik dari teman maupun keluarga, pengalaman pribadi, dan lainnya. Dengan atau dengan sepengetahuan kita, cerita-cerita tersebut bisa menginspirasi kita untuk berpikir dan terus berkembang. Terkadang cara yang efektif untuk memperbaiki diri adalah mendengarkan cerita tentang kisah hidup perjuangan orang lain. Hal itu biasanya sangat cocok untuk menginspirasi kita.
Berbicara tentang storytelling, siapa sih pembaca pidato favorit orang-orang yang membawakan pidato dengan baik, memukau dan menarik? Nah, kami yakin bahwa Steve Jobs akan menempati urutan yang pertama. Beliau bisa menyampaikan pidatonya secara jelas dan padat namun memberikan dampak positif yang sangat luar biasa. Kebanyakan storytelling,akan menceritakan kelemahannya dan perjuangannya yang selama ini sudah dilakukan agar bisa menginspirasi hidup orang lain. Jadi, jangan sampai Anda melewatkan kesempatan berharga untuk membuat audiens lebih dekat dengan kita. Nah, pada artikel kali ini kami akan membahas bagaimana cara storytelling untuk memperkuat presentasi Anda yang bersumber dari artikel When to Identify and Tell Your Most Powerful Stories yang ditulis oleh Nancy Duarte. Simak artikel berikut dengan seksama yaa.
Yang pertama, Tuliskan Kenangan Anda pada Secarik Kertas
Cara storytelling untuk memperkuat presentasi yang pertama bisa melakukan dengan menuliskan kenangan Anda dalam secarik kertas. Nah, Kenangan seperti apa sih yang dimaksud? Jadi, yang pertama mulailah dengan menuliskan nama Anda dan orang-orang yang berkaitan dengan perjuangan hidup Anda seperti keluarga, teman terdekat, atau relasi. Kemudian, carilah emosi didalamnya seperti momen khusus yang menarik ketika Anda bersama mereka. Bukan hanya orang-orang yang dekat dengan Anda, tetapi juga ada orang-orang yang tidak Anda kenal bisa jadi pernah mencetak kenangan bersama. Bisa Anda coba ingat-ingat lagi tempat-tempat di mana saja yang pernah Anda datangi atau kunjungi. Nah, pasti akan muncul cerita atau kejadian menarik yang ditemukan di sana.
Anda juga bisa melihat-lihat di sekitar Anda, mungkin ada barang yang tersimpan atau terpajang di dalam ruangan, Nah barang tersebut pasti ada makna simbolisnya misalnya hadiah, penghargaan, dan apapun itu. Jadi, biisa banget nih dibuatkan sebuah cerita yang mengesankan berdasarkan barang tersebut.
Mengapa perlu menuliskan cerita di secarik kertas? Menurut penelitian, seseorang akan menjadi lebih kreatif ketika menulis daripada mengetik. Jadi, cara ini sangat positif bagi Anda yang sedang mencari sebuah inspirasi. Dengan begitu, imajinasi Anda akan tumbuh jauh lebih luas. Karena jika hanya menyimpannya dalam angan-angan, ide-ide Anda akan mudah terkubur. Hal tersebut dikarenakan memori manusia terbatas untuk mengingat kronologi kejadian pada sebuah cerita.
Cara yang Kedua, Survei Audiens Anda
Selain itu, cara storytelling untuk memperkuat presentasi bisa dilakukan dengan menyurvei siapa dan bagaimana karakter audiens Anda. Sebelum memutuskan cerita mana yang akan Anda bagikan, ingatlah kembali siapa audiensnya. Karena suatu cerita yang sama dibagikan kepada orang yang berbeda bisa jadi akan memberikan respons yang berbeda pula. Cerita tersebut akan menarik bagi orang tertentu saja, dan bisa menjadi membosankan bagi orang lain. Nah, untuk itu pilihlah cerita dengan mempertimbangkan segala aspek seperti nilai, tujuan, dan minat audiens. Seperti saat Nancy Duarte menceritakan pengalaman pribadinya, audiens beliau perempuan, sehingga beliau menceritakan kejadian pahit yang menimpanya ketika masa kecil untuk memberikan pelajaran atau hikmah bahwa perempuan itu harus memiliki ketahanan yang kuat untuk menghadapi semua kesulitan yang ada. Berbeda lagi ketika menghadapi audiens laki-laki, cerita seperti itu bisa jadi tidak dibutuhkan oleh mereka.
Jadi, alangkah baiknya Anda perlu melihat background mereka terlebih dahulu baik mencari tahu permasalahan yang sedang terjadi dan apa saja yang perlu diatasi.
Oke, itulah artikel terkait cara storytelling memperkuat presentasi yang dapat kami ulas untuk Anda. Silakan dicoba cara storytelling tersebut agar presentasi Anda semakin menarik bagi audiens.Oh iya, jika ingin pelatihan presentasi, desain slide, infografis, maupun videografis, Kreasi Presentasi siap memandu Anda. Silakan menghubungi Bu Isti di nomor 085733330407.
Komentar
Belum Ada Komentar